Dimensi estetis tidak dapat dipisahkan dari kebenaran dan kebajikan, dan ketika itu terjadi kita melihat bagaimana pemiskinan pengalaman akan seni dan keindahan seni berdampak pada pembentukan karakter manusia pula. Alkitab mengajarkan bahwa apa yang benar, yang mulia, yang adil, dan yang suci tidak dapat dipisahkan dari apa yang manis, yang sedap didengar, dan apa yang disebut kebajikan serta patut dipuji (Filipi 4:8). Buku ini mencoba untuk mengintegrasikan kembali kaitan seni lukis dengan makna filosofis/theologis sehingga kita bisa memandang dengan pengertian.