Kristus yang Tiada Tara
Kristus yang Tiada Tara
oleh John Stott
Detail Produk
9789793292410
Momentum
600.00 gram
Buku
Alkitab Kristen
Deskripsi
Tentang Penulis
John Robert Walmsley Stott lahir pada 27 April 1921 di London, Inggris, sebagai putra Sir Arnold Stott, seorang dokter terkemuka di Harley Street yang beragama agnostik, dan Emily "Lily" Stott yang dibesarkan dalam tradisi Lutheran. Ibunya membesarkan John untuk membaca Alkitab, berdoa, dan menghadiri sekolah minggu di All Souls Church, Langham Place, London. Pada usia delapan tahun, ia dikirim ke sekolah asrama, dan pada tahun 1935 melanjutkan ke Rugby School. Di sanalah pada tahun 1938, Stott mendengar khotbah Eric Nash yang mengubah hidupnya—ia menerima Kristus sebagai Juruselamat di kamar asramanya malam itu. Stott kemudian belajar bahasa modern di Trinity College, Cambridge, meraih nilai tertinggi dalam bahasa Prancis dan teologi, lalu melanjutkan studi teologi di Ridley Hall, Cambridge. Stott ditahbiskan sebagai pendeta Anglikan pada tahun 1945 dan menjadi kurator di All Souls Church, Langham Place—gereja tempat ia dibesarkan. Pada usia 28 tahun (1950), ia diangkat menjadi rektor dan melayani di sana hingga 1975, kemudian menjadi rektor emeritus hingga akhir hayatnya. Selama lebih dari 50 tahun, Stott menjadi tokoh sentral dalam kebangunan injili di Inggris dan dunia. Ia memimpin sekitar 50 misi universitas di berbagai negara antara tahun 1952 hingga 1977. Pada tahun 1974, ia menjadi salah satu penulis utama Lausanne Covenant, sebuah dokumen penting bagi gerakan injili global yang diinisiasi oleh Billy Graham. John Stott menulis lebih dari 50 buku, termasuk Basic Christianity yang telah terjual lebih dari 2,5 juta eksemplar dan diterjemahkan ke lebih dari 60 bahasa, serta The Cross of Christ yang dianggap sebagai karya besarnya. Pada tahun 1969, ia mendirikan Langham Trust (kini Langham Partnership) untuk melatih para pendeta di negara-negara berkembang, menyumbangkan seluruh royalti bukunya untuk pelayanan ini. Pada tahun 2005, majalah Time menempatkannya dalam daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia. Billy Graham menyebutnya "pendeta paling dihormati di dunia saat ini." Stott tetap lajang seumur hidupnya, percaya bahwa Tuhan memanggilnya untuk tidak menikah agar dapat lebih fokus melayani. Ia meninggal dunia dengan damai pada 27 Juli 2011, dikelilingi keluarga dan sahabat yang membacakan Alkitab dan mendengarkan Handel's Messiah.
Lihat profil lengkapUlasan Produk
Belum ada ulasan untuk produk ini.